Selasa, 03 Januari 2012

Vagina Monolog

Aku biasa terbangun dengan suara erangan di sebelahku
Erangan penuh kepuasaan sisa semalam
Seperti biasanya
Aku bangun, mendapati rasa nyeri di sekitar vagina dan lendir yang menetes meninggallkan jejak di seprai
Menggeliat menuju kamar mandi
Meninggalkannya masih tertidur pulas dalam dengkur dan erangan yang menyatu

Kunyalakan keran kamar mandi kencang-kencang agar tak terdengar tangisku
Kubasuh vagina ku
Ku balut tubuhku dengan sabun aroma madu
Kubasahi rambutku dengan minyak zaitun
Kubasuh kotoran ini, perlahan
Luka yang menyatu dengan air mata
Aku menyesal
Setiap kali
Setiap kali juga aku mengulanginya
Ini nikmat, juga penuh dosa
 ini dosa tapi aku butuh uang
Harga susu selangit, harga bahan pokok pun tak membumi
Pendidikan bersaing ketat dengan harga cabai di pasar…

***
Aku biasa terbangun mendapati dia sudah pergi
Meninggalkan jejak vagina di kasur
Katanya aku mengerang dan mendengkur, menikmati sisa semalam
Katanya vaginanya selalu terasa perih selesai bercumbu denganku
Dia selalu bangun lebih awal,pergi ke kamar mandi lama-lama
Bergelut dengan sabun aroma madunya..
Katanya ini nikmat yang penuh dosa
Tapi ia butuh uang
Ingin saja aku memberinya Cuma-Cuma
Tapi kelaminku juga perlu di jamah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar