Jumat, 22 Juni 2012

Bebas

Dalam irama yang lirih bergemuruh seiring sungai yang mengalir
Izinkan aku menjadi seperti air yang cukup kuat untuk menghantam bebatuan seiring alir air
Izinkan aku juga sekuatnya dalam menerima perubahan
Seperti angin yang berhembus datang dan pergi
Seperti itukah hadirku bagimu adinda?
Tak lihatkah kau aku disampingmu? menyapa dalam diam, memperhatikan dalam hening, tak bergeming karena jeda ini terasa sudah terlalu lama
Di satu masa garis kita pernah bertemu, bertautan
Dan kini tak lagi
Kehidupan harus kita lanjutkan masing-masing walau sesekali menoleh ke belakang
Mungkin aku terlalu kahwatir rasa nyaman ini akan membuatku berhenti mencari dan bertanya
Padahal jalanku masih panjang, begitu juga jalanmu
Semoga di satu masa kita dapat bertemu kembali, sehingga aku dapat memperbaiki ulasan tali yang tergulung kusut
Dan kalau pun masa itu tak kunjung datang, aku ingin sekarang, saat ini memaafkan diriku dan dirimu
Hidup ini adalah perjalanan, aku hanya tidak mau membuat ranselku semakin berat dengan beban dendam masa lalu. Disini, saat ini di hatiku, aku memaafkan diriku dan dirimu adindaku. Meski tidak ada yang sempurna, hidup ini indah begini adanya.

Dinda, bisikkan ini ke dalam hatimu. "Aku menerima perasaan yang aku rasakan saat ini dan aku tetap sayang dan cinta pada diriku sendiri, apa adanya".
Bukan dendam dan permusuhan yang ingin aku bawa dalam perjalanan ini. Tetapi cinta dan kebebasan