Kamis, 03 April 2014

Tentang Tabungan Positif


What we've tried to do is have neighbors, colleagues, friends and family talking. -David Plouffe 

Saya percaya bahwa hidup harus seimbang dan selaras.Antara hati, pikiran, dan perbuatan. Saya juga percaya bahwa apapun di dunia ini selalu memiliki dua sisi, atau terdiri dari dua bentuk, dua hal,dan dua - dua lainnya. Seperti halnya kita memiliki dua mata, dua telinga, dua tangan, dua kaki, siang-malam, besar-kecil, positif-negatif. Tuhan memang sudah menciptakannya berpasang-pasangan dengan adil. Hanya saja, menurut saya Tuhan agak kurang proporsional dalam menentukan ukuran. Ada yang berkata bagian kanan dan kiri tubuh kita tidak sama persis. Kalau saya perhatikan dari anggota tubuh saya sih rasanya ada benarnya juga. Mata kanan dan kiri saya ukurannya tidak sama, begitu pula hal nya dengan telinga. Telinga kanan saya lebih besar dari telinga kiri saya. Memang tidak ada yang persis sama, karena fungsi dan tugas anggota kanan dan kiri pun berbeda-beda. Oke, mengapa saya justru membicarakan perbedaan kanan dan kiri ya? Kembali pada dua sisi. Di semesta ini juga ada dua energi yang melingkupi kita yaitu energi positif dan energi negatif. Si positif ialah ia yang selalu memberikan energi kebaikan, optimisme, kejujuran, welas asih, dan segala hal yang berhubungan dengan kebaikan. Energi negatif merupakan kebalikannya. Hal ini lah yang sangat saya syukuri sebagai manusia. Memiliki sifat malaikat dan sifat setan. Seperti judul buku karangan Khrisnamurti "Damaikanlah Setan dan Malaikat dalam Pikiranmu", kita memang harus mengendalikan keduanya. Agar energi positif dan negatif yang ada di sekitar kita dapat kita kendalikan dengan baik. Sebaiknya justru memperbesar energi positif. Berhubungan dengan menambah energi positif, saya percaya bahwa setiap manusia memiliki tabungan energi positif dan negatif. Semakin banyak tabungan energi positifnya, maka akan semakin baik pula jalan hidupnya. Saat ini saya sedang menyibak tabir hidup saya ke belakang. Apa yang membuat saya ada di titik ini, sekarang. Setelah 23 tahun saya bernapas. Begitu banyak hal-hal yang terlewati, baik yang tercatat atau terabaikan. Ketika saya melihat lagi diri saya ke belakang begitu banyak pencapaian yang saya lakukan karena saya selalu dilingkupi dengan hal-hal baik. Sampai saat ini saya percaya dan akan selalu percaya bahwa kebaikan akan berbalas dengan kebaikan. Bahwa kebaikan merupakan nama tengah yang harus kita sisipkan di setiap nama dan dipatri dalam hati. Begitu banyak hal-hal baik yang saya dapatkan. Keluarga yang baik, ayah yang selalu bekerja keras demi membiayai keluarga kami, ibu yang selalu memberikan makanan-makanan terbaik, guru-guru kehidupan saya, semesta, partner hidup saya, pimpinan saya, semuanya. Saya merasa sangat beruntung dilingkupi oleh banyak sekali hal-hal baik. Saya menyadari belum atau bahkan tidak semua rencana dan mimpi saya menjadi nyata sesuai dengan keinginan saya. Tapi saya menyadari bahwa Tuhan menggantinya dengan yang lebih baik yang sesuai dengan kebutuhan saya dan memang seringnya seperti itu. Meskipun tidak semua hal yang saya lakukan selalu berhasil pada percobaan pertama, tapi Tuhan memberikan kekuatan kepada saya untuk mencoba pada kesempatan kedua. Ya, semua kekuatan itu. Pikiran-pikiran baik, prasangka-prasangka baik data dari tabungan energi positif yang diberikan oleh orang-orang baik yang sudah menemani perjalanan saya sampai sejauh ini. Saya berdoa dan selalu berharap hidup saya selalu dilingkupi hal-hal positif. Yang bisa menjadikan saya semakin kuat, cerdas juga bijak sebagai bekal hidup saya nanti, bekal ketika saya membangun keluarga saya sendiri.

Selasa, 01 April 2014

Cici sudah besar

Tiga Tahun sudah tidak berkunjung ke Tempat itu. Sebuah tempat yang dipenuhi dengan ketulusan, tawa riang anak-anak dan semangat pengabdian. Adalah sebuah yayasan yang menampung anak-anak tuna ganda yang terletak di daerah Cileungsi-Jawa Barat. Saya pertama kali berkunjung dan memutuskan untuk berbagi sedikit waktu saya untuk mereka pada saat saya masih duduk di bangku kuliah semester 6. Niat awalnya hanya ingin mengisi waktu luang saat libur semester yang terlalu panjang. Tapi ternyata, pengalaman selama 10 hari melayani mereka membuat saya begitu bahagia dan ingin berbagi selalu. Mungkin di mulai dari tempat itu kepekaan saya mulai timbul. Saya benar-benar menikmati saat-saat menemani mereka bermain, tidur, mandi, makan, berenang, dan jalan-jalan. Saya memulainya di 2010, hanya 10 hari lalu saya kembali sibuk dengan hidup saya. Dengan masalah-masalah pribadi saya. Hari ini, 31 Maret 2014 saya kembali mengunjungi mereka pada suatu acara. 3 Tahun lebih sudah, anak-anak yang bertahan hidup sudah tumbuh besar dan tambah pintar. Sebagian lain ada yang tidak bertahan hidup dan kembali pada sang pencipta, sebagian lainnya adalah anak yang baru dititipkan oleh keluarganya di yayasan ini. Ah, tidak terasa...waktu cepat sekali berlalu. Dan kembali bertemu mereka, artinya kembali memaknai perjalanan hidup. Juga kembali meresapi energi positif yang melingkupi tempat itu... Dan tulisan ini hanyalah titik kecil refleksi yang sempat dituliskan,,untuk bocah di foto ini
Cici kini sudah besar :)