Jumat, 09 Desember 2011

Surat Untuk Ayah


Dear Ayah,
Mungkin kamu tidak pernah ada pada momen-momen penting dalam hidup saya. kamu tidak menemani saya di hari pertama saya masuk sekolah, bahkan kamu tidak pernah menghadiri hari graduation saya. tahukah ayah, di akhir upacara graduation saya, kelompok paduan suara menyanyikan lagu tentangmu, sontak ingatan saya berziarah pada masa lalu, pada belaianmu, pada senyumanmu, pada kokohnya tanganmu menggendong saya, sampai tinggi hampir menyentuh langit. di saat itu ayah, saya merindukanmu. saya sangat mengharapkan kehadiranmu, menyaksikan saya berjalan dengan pakaian kebesaran saya, membuktikan padamu bahwa saya bisa, melangkah mencapai mimpi saya. mimpi yang selama ini kau ragukan...
ayah,saya memilih untuk tidak menangis, saya hanya mengenangmu...

mungkin bila saya bisa mendengar suaramu ketika membisikkan azan di telinga saya ketika saya lahir, mendengar doa-doa mu yang kau lafalkan dalam hening di sela-sela lelah dan kerjamu. saya tidak akan menganggapmu sebagai sosok yang terlalu dingin dan kaku...
setiap tahun kita menghabiskan akhir tahun bersama, menonton siaran televisi dan mendengar suara letupan kembang api di luar sana. setelah jam 12 malam, tanda pergantian tahun. kita saling mengucapkan selamat tahun baru lalu pergi menjemput lelap di kamar masing-masing. kamu sendiri, saya juga sendiri...
tahun lalu,kita tidak menghabiskan akhir tahun bersama, sepertinya hal yang sama akan terjadi di tahun ini...

Untukmu yang disebut ayah..
saya sangat mencintaimu, meskipun orang lain tidak
kamu memang tidak sempurna
tapi tanpamu, saya tidak akan ada di dunia ini dan merasakan indahnya jatuh cinta pada kehidupan
kamu memang bukan ayah terbaik sedunia
tapi tanpamu saya tidak akan dapat mencapai mimpi saya
saya mungkin tidak akan bisa mengendarai sepeda
saya mungkin tidak akan mendapatkan pengalaman hidup yang berharga
tanpamu saya tidak akan berada pada keluarga ajaib ini,,,
seperti apapun wujudmu, kamu tetap ayah idola saya, pahlawan saya
yang membuat saya jatuh cinta pada hidup
dan dibalik sikap dinginmu, saya tahu kamu sayang sama saya dan selalu menanyakan kabar saya pada ibu, dan memenuhi kebutuhan saya bagaimanapun caranya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar