Kamis, 26 September 2013

Belajar Tak Kenal Lelah

Hari itu saya datang terlambat memenuhi janji dengan siswa kelas 6 SDN 02 Bangun Jaya, karena saya harus mengisi les di SDN 01 Bangun Jaya. Saya berjanji untuk mengisi pelajaran tambahan. Saya terlambat sekitar 15 menit, saya melaju sepeda motor dengan agak cepat, merasa bersalah bila membuat anak-anak itu menunggu. Setibanya saya di sekolah, ternyata hanya ada dua siswa yang datang, Asti dan Desi. Anak-anak yang lain tidak datang karena berbagai alasan-rumah jauh dan tidak ada yang mngantar, memilih bermain, tidak mau les, dan alasan-alasan lainnya. Disaat teman-temannya yang lain memilih tidak datang ke sekolah, Asti dan Desi memilih untuk menunggu saya dengan sabar sambil bermain di halaman sekolah.

Mereka menyambut saya dengan senang hati, lalu menuntun tangan saya menuju ruang kelas. Tapi hari itu kami kurang beruntung, ternyata kelas dikunci dan diantara mereka tidak ada yang membawa kunci ruang kelas. Hal ini tidak menyurutkan semangat mereka untuk belajar. "Kita belajar di depan TK aja yuk bu" Asti mengaja saya sembari jalan menuju depan TK. Akhirnya, kami belajar di depan halaman ruang TK. Hanya bertiga. "Belajar kurung gapit ya bu", pinta Desi. Pembagian bersusun ke bawah,mereka menyebutnya kurung gapit. Asti dan Desi sudah kelas 6, tetapi mereka belum bisa melakukan pembagian susun ke bawah. Di sore itu, mereka belajar penuh semangat, hanya membahas mengenai kurung gapit, sampai benar-benar bisa. Terus menerus mereka meminta saya membuatkan soal untuk mereka kerjakan. Di akhir pelajaran, Asti dan Desi meminta PR untuk mereka kerjakan di rumah, hanya tentang kurung gapit. Saya pun membekali mereka dengan beberapa soal pembagian.

Keesokan harinya, di sekolah mereka memberikan buku yang berisi jawaban hasil perhitungan mereka di rumah. Hasilnya benar semua, alhamdulillah Asti dan Desi mulai lancar melakukan pembagian bersusun. "Nanti les lagi ya bu, ajarinkurung gapit lagi", pinta mereka sembari mengajak teman-teman yang lain. Saya hanya bisa menganggukan kepala sambil tersenyum.


Asti, Desi dan siswa kelas 6 lainnya mengikuti Ujian Nasional bulan Juni lalu. Syukur alhamdulillah dari 11 siswa kelas 6 semuanya melanjutkan sekolah ke SMP. Asti melanjutkan sekolah di Madrasah Tsanawiyah dan Desi melanjutkan sekolah di SMP 1 Gunung Agung, salah satu SMP terbaik di Kecamatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar