Selasa, 16 Juni 2015

Hello Stranger #2

Bertemu dengan orang asing adalah hal yang lumrah bagi saya yang senang bepergian sendirian. Suatu kelebihan, juga bisa menjadi kelemahan bahwa saya sangat mudah percaya dengan orang lain. Seolah hati saya tahu, bahwa orang ini, meskipun asing bagi saya, saya cukup yakin bahwa ia adalah orang yang baik. Saya percaya, Tuhan akan selalu melindungi umatnya. Saya sangat percaya akan hal itu, sehingga saya kerap bertemu, dan diberikan pertolongan oleh orang asing yang saya temui di jalan. Seperti misalnya, ada mas-mas baik hati yang saya kira tukang ojek, mengantar saya sampai jalan dekat rumah ketika saya terjebak banjir di tol Bekasi Timur, Ia tidak mau saya bayar, dan tidak meminta nomor HP saya! sungguh, Ia tulus, bukan MODUS. Atau, mas-mas baik hati yang memberitahu saya jadwal kereta selanjutnya ketika saya ketinggalan kereta di Cirebon. Dan, yang baru saja saya alami hari Sabtu (13/6) kemarin. Pemuda baik hati yang baru saja saya kenal di kelas Storytelling, mengantar saya dari Kebayoran Baru sampai Bekasi, karena jadwal yang molor, akhirnya saya pulang agak malam. Tidak ada lagi angkutan umum dari Kebayoran Baru ke Bekasi di atas jam 9 malam kecuali taksi. Saat itu saya sedang melakukan penghematan hehe, bahkan saya naik Go-Jek menggunakan fasilitas cashless. Sungguh, saya sangat mengontrol pengeluaran uang cash saya di hari itu :). 

Terkadang, kekhawatiran-kekhawatiran itu dibentuk oleh lingkungan. Pemberitaan yang negatif, atau sikap terlalu protektif dari orang yang sayang dengan diri kita. Saya percaya ada banyak orang baik, yang mungkin dihadirkan untuk membantu kita dengan tulus. Saya percaya hukum tarik menarik. Apa yang kita tanam, itulah yang kita tuai. Sekali menanam kebaikan, Tuhan akan membalas kebaikan kita dengan cara yang tidak di sangka-sangka, dari arah yang tidak pernah terpikirkan oleh kita. Terkadang, hal buruk datang, karena kita menariknya tanpa sengaja. Kita terlau takut, kita membayangkan hal-hal yang menyeramkan, ditambah penguatan dari pemberitaan di sana sini.

Namun, bukan berarti menjadi kebablasan menjadi begitu ramah dengan orang yang baru dikenal. Saya selalu membatasi diri beriteraksi dengan orang lain di tempat umum. Saya hampir selalu menolak jika orang asing bertanya pada saya. Entah kenapa, hati saya seakan tahu mana yang sekiranya "aman" dan "tidak" jika saya bertemu dengan orang asing. Ya, hati saya seolah bisa memilah. Mungkin Tuhan turut membantu saya dalam menentukan dengan siapa saya harus beriteraksi.

Terima kasih, untuk orang asing yang saya temui dan dengan tulus membantu saya. Sampai saat ini tidak ada yang berlanjut menjalin komunikasi dengan saya. Mereka hanya datang, membantu, lalu pergi melanjutkan hidup masing-masing :).






1 komentar:

  1. Halo, nama saya Setiabudi, saya telah ditipu 8 Juta karena aku butuh modal besar dari 40 Juta, bisnis saya hancur sampai saya bertemu dengan seorang teman yang memperkenalkan saya dan suami saya ke Mrs Alexandra yang akhirnya membantu kami mendapatkan pinjaman dalam dirinya perusahaan, jika Anda membutuhkan pinjaman dan kontak pinjaman dijamin ibu yang baik Alexandra melalui email perusahaan.

    alexandraestherloanltdd@gmail.com
    atau alexandraestherfastservice@cash4u.com,

    Anda dapat menghubungi saya melalui email ini; setiabudialmed@gmail.com informasi atau saran yang perlu Anda ketahui.
    Harap bijaksana.

    BalasHapus