Hari itu saya datang
terlambat memenuhi janji dengan siswa kelas 6 SDN 02 Bangun Jaya, karena saya
harus mengisi les di SDN 01 Bangun Jaya. Saya berjanji untuk mengisi pelajaran
tambahan. Saya terlambat sekitar 15 menit, saya melaju sepeda motor dengan agak
cepat, merasa bersalah bila membuat anak-anak itu menunggu. Setibanya saya di
sekolah, ternyata hanya ada dua siswa yang datang, Asti dan Desi. Anak-anak
yang lain tidak datang karena berbagai alasan-rumah jauh dan tidak ada yang
mngantar, memilih bermain, tidak mau les, dan alasan-alasan lainnya. Disaat
teman-temannya yang lain memilih tidak datang ke sekolah, Asti dan Desi memilih
untuk menunggu saya dengan sabar sambil bermain di halaman sekolah.
Mereka menyambut
saya dengan senang hati, lalu menuntun tangan saya menuju ruang kelas. Tapi
hari itu kami kurang beruntung, ternyata kelas dikunci dan diantara mereka
tidak ada yang membawa kunci ruang kelas. Hal ini tidak menyurutkan semangat
mereka untuk belajar. "Kita belajar di depan TK aja yuk bu" Asti
mengaja saya sembari jalan menuju depan TK. Akhirnya, kami belajar di depan
halaman ruang TK. Hanya bertiga. "Belajar kurung gapit ya bu", pinta
Desi. Pembagian bersusun ke bawah,mereka menyebutnya kurung gapit. Asti dan
Desi sudah kelas 6, tetapi mereka belum bisa melakukan pembagian susun ke
bawah. Di sore itu, mereka belajar penuh semangat, hanya membahas mengenai
kurung gapit, sampai benar-benar bisa. Terus menerus mereka meminta saya
membuatkan soal untuk mereka kerjakan. Di akhir pelajaran, Asti dan Desi
meminta PR untuk mereka kerjakan di rumah, hanya tentang kurung gapit. Saya pun
membekali mereka dengan beberapa soal pembagian.
Keesokan harinya, di
sekolah mereka memberikan buku yang berisi jawaban hasil perhitungan mereka di
rumah. Hasilnya benar semua, alhamdulillah Asti dan Desi mulai lancar melakukan
pembagian bersusun. "Nanti les lagi ya bu, ajarinkurung gapit lagi",
pinta mereka sembari mengajak teman-teman yang lain. Saya hanya bisa
menganggukan kepala sambil tersenyum.
Asti, Desi dan siswa
kelas 6 lainnya mengikuti Ujian Nasional bulan Juni lalu. Syukur alhamdulillah dari
11 siswa kelas 6 semuanya melanjutkan sekolah ke SMP. Asti melanjutkan sekolah
di Madrasah Tsanawiyah dan Desi melanjutkan sekolah di SMP 1 Gunung Agung, salah
satu SMP terbaik di Kecamatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar