Bulan April 2013
lalu kami mendapat kiriman buku dan postcard dari penyala pusat di Jakarta.
Buku-buku yang kami dapat merupakan hasil dari kegiatan pack your spirit, yaitu
sebuah kegiatan yang dilakukan oleh teman-teman Indonesia Menyala berupa pengumpulan dan sortir buku yang akan dikirim ke penempatan Pengajar
Muda. Senang sekali mendapatkan kiriman buku, terlebih anak-anak di sini
sebenarnya senang membaca.
Saya mendapat beberapa buah buku dan satu buah postcard dari @dewi_deori(Dewi Oktarina). Saya kemudian bermaksud meletakkan buku-buku ini di tempat saya bertugas, yaitu SDN 02 Bangun Jaya, Kecamatan Gunung Agung, Tulang Bawang Barat . Akan tetapi, sekolah ini belum memiliki perpustakaan dan ruangan yang tersedia pun pas jumlanya untuk ruang kelas dan ruang guru. Sebuah ide terlintas di benak saya, yaitu membuat pojok membaca. Sebuah tempat di sudut ruangan yang akan dijadikan tempat penyimpanan buku.
Saya menyampaian ide
ini kepada siswa kelas 4, dan mereka sangat antusias untuk mewujudkannya.
Anak-anak mengusulkan untuk membawa kardus bekas, karton, pensil warna dan
alat-alat lainnya untuk membuat pojok membaca. Saya senang melihat anak-anak
sangat antusias. Keesokan harinya, saya datang membawa beberapa alat tambahan
dan buku-buku yang akan di tata. Anak-anak sudah membawa peralatan lengkap. Kami siap membuat pojok membaca.
Ketika jam kosong
dan ada guru yang tidak datang, saya mengajak anak-anak membuat pojok membaca,
selagi saya mengajar di kelas yang lain. Saya hanya menjelaskan maksudnya, dan
anak-anak lah yang membuat sendiri tempat untuk buku dari kardus yang diberi judul
"pojok membaca". Selagi anak-anak berkreasi, saya tetap mengajar di
kelas lain. Seusai jam pelajaran saya berakhir, barulah saya datang ke kelas 4
untuk memantau. Anak-anak bekerja sama dengan baik. Ada yang bertugas memotong
kertas, membuat tulisan, menghias kardus, mewarnai, dan sebagainya.
Anak-anak membuat "pojok membaca" |
Setelah jadi,
anak-anak menyusun buku di dalam kardus dengan rapi dan meletakkannya di sudut ruangan. Setelah itu, mereka
membuat jadwal untuk mengatur buku. Buku-buku ini akan disimpan di kantor
seusai sekolah dan akan dibawa lagi ke kelas di pagi hari oleh anak yang
bertugas. Anak-anak bertugas selama satu minggu sebagai petugas pojok membaca.
Sebagai petugas pojok membaca, mereka harus mengecek jumlah buku, mengetahui
siapa saja orang yang membaca buku, mengambil dan menyimpan buku di kantor.
Buku-buku ini hanya boleh dibaca di sekolah karena jumlahnya yang masih
terbatas.
Tempat buku |
Postcard dan daftar petugas |
Selama ada pojok membaca, anak-anak senang membaca. Mereka biasanya membaca di halaman sekolah, kelas atau lapangan. Untuk saat ini baru anak kelas 4 yang menjadi petugas pojok membaca, jadi bila ada anak kelas lain ingin meminjam buku untuk dibaca di kelas masing-masing, mereka terlebih dahulu harus izin kepada petugas. Selang waktu berjalan kegiatan ini berlangsung dengan sangat baik. Saat ini, petugas pojok membaca bukan lagi anak kelas 4, dan memang belum dilakukan pengaturan lagi, tetapi anak-anak sadar untuk mengambil dan mengembalikan buku di kantor. Setiap pelajaran kosong atau pun istirahat, anak-anak suka mengisi kegiatan dengan membaca. Bukan hanya itu, beberapa guru muda juga terkadang menemani anak-anak membaca buku saat istirahat =).
Kegiatan anak-anak saat istirahat dan jam kosong |